
Dunia penerbangan, maksudnya penerbang atau pilot merupakan dunia yang didominasi kamu pria. Lihat saja, sampai hari ini jumlah pilot perempuan pesawat komersial jarang ada, apalagi penerbang pesawat tempur. Kaum perempuan di dunia penerbangan paling cuma jadi pramugari yang bermodalkan wajah dan tampang, plus kemampuan bahasa Inggris standar.
Menurut data FAA (Federal Aviation Administration), badan yang berwenang mengurus dunia penerbangan dan segala tetek bengeknya di AS, jumlah penerbang perempuan tidak berubah banyak selama 100 tahun terakhir dengan rasio penerbang perempuan-pria sebesar 11%. Dengan mengesampingkan diskriminasi gender (pasti ada), apakah ada faktor lain yang menyebabkan sulitnya perempuan menjadi pilot/penerbang?
Lynda Meeks dari www.myskymom.com menyebutkan kalau faktor cara belajar dan menangkap pelajaran antara perempuan dan pria merupakan salah satu faktor penyebabnya. Perempuan dikenal lebih memperhatikan detil dan senang meributkan hal-hal kecil, ternyata karakter ini mempengaruhi proses pelatihan menjadi pilot. Misalkan, instruktur sedang menjelaskan sistem elektrik pesawat dalam kelas, mungkin sebagian besar student pilot, baik perempuan maupun pria, tidak akan langsung memahami. Biasanya student pilot perempuan bakal minta penjelasan, sedangkan yang pria tidak.
Begitulah karakter perempuan yang ingin segala hal menjadi jelas agar merasa aman dan percaya diri sebelum melakukan sesuatu. Sementara student pilot pria menerapkan sistem belajar yang berbeda. Bila tidak mengerti dan hal yang diterangkan tidak perlu diketahui secara detil, maka mereka tidak akan buang waktu untuk memahami segalanya. Hapalkan hanya hal-hal penting untuk dapat lulus training, itu saran salah seorang pilot. Sisanya dapat dipahami sambil jalan.
Hal ini menurut Meeks yang menjadi salah satu faktor kuat sulitnya perempuan lulus dari training pilot. Si instruktur yang pria sudah terbiasa menjelaskan secara garis besar ala pria, sementara student pilot perempuan harus memakai cara berbeda untuk memahami pelajaran. Pengalaman Meeks diperkuat lagi oleh suatu pengalaman saat ia mendapatkan instruktur perempuan. Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, si instruktur perempuan berhasil membuat Meeks paham tentang system pesawat Cessna Citation X. Mungkin karena sesama perempuan lebih memahami cara berkomunikasi.